Thursday, November 12, 2009

Berkat Malaikat Pelindung (4)

Berkat malaikat pelindung yang sangat terasakan bagiku memang baru tiga kisah yang sudah kukisahkan sebelum ini (Berkat Malaikat Pelindung 1-3). Mengapa tidak saya tamatkan? Karena saya saya yakin berkat itu masih berjalan terus, bagi saya dan bagi anda sekalian. Tahukah anda bahwa anda juga merupakan malaikat pelindung saya?

Di bawah ini ada kisah yang saya ambil dan terjemahkan dari kiriman seorang teman di sebuah milis. Mungkin anda pernah merasakan kebutuhan yang amat sangat untuk mendoakan seseorang, dan dalam hati berkata, “Baiklah, akan saya doakan nanti.” Atau, pernahkah seseorang menelponmu dan memintamu mendoakan dirinya? Kisah di bawah ini mungkin akan membuatmu termenung dan memikirkan betapa pentingnya arti sebuah doa dan cara mendoakannya.

Seorang misionaris menceritakan kisah nyata dari kehidupannya ketika mengunjungi umat di gereja asalnya di Michigan. “Ketika melayani sebuah rumah sakit kecil di Afrika, setiap dua minggu saya pergi dengan sepeda ke kota terdekat untuk mencari keperluan rutin kami. Perjalanan itu memakan waktu dua hari dan membutuhkan berkemah/menginap di tengah perjalanan.

Dalam salah satu perjalanan saya, saya tiba di sebuah kota di mana saya berencana mengambil uang dari bank, membeli obat-obatan dan peralatan lainnya, lalu kembali menempuh perjalanan selama dua hari untuk kembali ke rumah sakit tempatku bekerja. Ketika tiba di kota itu, saya melihat dua orang yang berkelahi, salah satunya terlihat luka parah. Saya mengobatinya dan pada saat yang bersamaan bercerita padanya tentang Tuhan. Lalu saya kembali ke rumah sakit kecilku setelah melalui perjalanan selama dua hari yang diselingi berkemah semalam. Saya tiba di rumah tanpa ada kejadian yang istimewa di jalan.

Dua minggu kemudian saya kembali melakukan perjalanan yang sama. Ketika sampai di kota, saya ditemui oleh lelaki muda yang pernah saya obati ketika saya terakhir mampir di sana. Dia mengatakan bahwa dia tahu bahwa saya membawa uang dan obat-obatan. Dia lalu bercerita, “Beberapa orang teman mengikuti saya membuntutimu ke dalam hutan. Kami tahu bahwa kamu pasti harus menginap semalam di tengah hutan. Kami berencana membunuhmu dan mengambil uang serta obat-obatan yang kau bawa. Tapi, ketika kami bergerak ke arah tendamu, kami melihat bahwa engkau dikelilingi oleh 26 orang yang bersenjata.” Mendengar kisahnya ini, saya tertawa dan berkata bahwa saya sebenarnya memang sendirian saja malam itu di tengah hutan. Tetapi anak muda itu tetap berkeras dan berkata, “Tidak tuan, bukan hanya saya sendirian yang melihat para penjaga itu, teman-temanku juga melihat mereka, dan kami menghitung jumlah mereka. Karena kehadiran mereka maka kami merasa takut dan tidak jadi merampok dan membunuhmu.”

Mendengar kisah itu, seorang di antara lelaki yang mendengar kothbahku itu terlompat berdiri dan memotong kisahku. Ia meminta agar aku memberitahukan tanggal kejadian dan waktu peristiwa itu terjadi. Ketika mendengar tanggal dan waktu kejadian, lelaki itu menceritakan cerita di bawah ini.

“Pada malam itu, malam ketika sesuatu hampir saja terjadi atas dirimu di Afrika, di sini adalah pagi hari, dan saya sedang bersiap-siap ingin pergi main golf. Saya baru akan mulai bermain ketika tiba-tiba terasa kebutuhan yang sangat mendesak untuk berdoa bagimu. Rasanya panggilan Tuhan begitu kuat. Saya lalu memanggil teman-teman dari Gereja ini untuk bertemu di gereja dan berdoa untukmu. Bisakah kalian yang hadir berdoa bersamaku hari itu berdiri?” Satu persatu lelaki yang siang itu hadir mendoakan sang misionaris berdiri. Sang misionaris sendiri tidak begitu memperhatikan siapa saja yang berdiri, karena dia terlalu sibuk menghitung jumlah orang yang berdiri. Ada 26 orang semuanya!

Kisah di atas memberikan contoh bagaimana Roh Kudus menggerakkan hati kita dalam caranya yang tidak terbayangkan. Jadi bila panggilan hati seperti itu tiba-tiba menyeruak, laksanakanlah! Tidak ada akan terluka dengan kehadiran sebuah doa, kecuali pintu neraka.

Dalam Lukas 11:13 ketika mengajarkan murid-muridNya untuk berdoa, Ia mengatakan, “…Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.”

Yesus juga berdoa bagi murid-muridNya dalam Yoh: 17. “Peiharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu,…”

Dan ketika dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, maka Ia juga hadir bersama mereka.

Jadi, ketika hatimu memintamu mendoakan seseorang, atau memintamu untuk meminta bantuan doa, lakukanlah! Karena Ia telah memberikan Roh Kudus untuk membantumu menjadi malaikat pelindung bagi saudaramu, dan Ia pula yang memberikan Roh Kudus bagimu agar hatimu diselamatkan melalui doa saudara-saudaramu.

Ya Bapa,
Terima kasih atas Roh Kudus yang senantiasa melindungi kami,
Menjaga dan mendewasakan kami,
Atas saudara-saudara kami dalam Kristus yang senantiasa siap mendoakan kami,
Biarlah kasih dan terangMu menyinari dunia, melalui kami umatMu.
Biarkanlah kami juga boleh menjadi malaikat bagi sesama kami.
Amin.

1 comment:

  1. Perenungan yang menyegarkan, dan bahkan doa adalah kekuatan yang Maha Dahsyat, dan tentu saja perlindungan Roh Kudus memampukan kita untuk tetap bertahan dalam kehidupan pribadi kita.Amin

    ReplyDelete