Rupanya aku sama sekali tidak mengisi blog ini selama tahun 2014. Sebenarnya bukan karena aku tidak melakukan perjalanan bersamaNya. Justru sejak 2013 saya mengikuti kegiatan Emmaus Journey (EJ). Setiap hari - seharusnya - aku mencatatkan catatan harian perjalananku lewat diary EJ.
Emmaus Journey merupakan pelengkap bagi Meditasi Kristiani (MK) bagiku, karena pada dasarnya aku orang yang suka mengolah pikiran.
Yang menarik, ternyata mau berjalan lewat MK atau EJ, semua peserta sama-sama menyatakan menjadi lebih sabar dan lebih dekat pada Tuhan.
Perjalananku selama ini memberiku pemahaman yang sungguh mendalam betapa Tuhan yang memanggil dan memilih rasul-rasulNya.
Dia tidak memanggil orang-orang pandai yang ahli Taurat, tapi Ia memanggil nelayan-nelayan yang sederhana. Orang-orang yang sama sekali tidak mengerti Taurat, tetapi mau mendengar dan menjawab panggilanNya.
Sudahkah aku sungguh-sungguh menjawab panggilanNya dan setia berjalan bersamaNya? Aku tahu, Ia setia mencariku ketika aku tersandung dan menghilang dari pandanganNya.
Tuhan, tahun 2014 merupakan berkatMu. Bantulah kami mengisi tahun 2015 dengan hal-hal yang berguna, Amin.
Blog ini semula adalah blog meditasi pribadi, sejak Paskah 2008 saya buka untuk teman-teman yang ingin berpartisipasi. Sementara ini sesuai dengan namanya "Perjalanan menelusuri kata-kataNya" lebih mengarah ke pendalaman iman lewat meditasi kitab suci, tapi dengan masuknya kontributor lain terbuka kemungkinan bentuk posting yang berbeda.
Tuesday, January 27, 2015
Kuingin Setia, Bapa...
Tuhan,
Engkau yang paling setia,
dalam setiap langkahku,
dalam setiap pilihanku,
Engkau menopangku.
Engkau sumber kekuatanku,
ketika hariku berurai air mata,
ketika jalanku beronak duri,
Engkaulah pilar yang menegakkanku.
yang membantuku meneruskan langkahku.
Bersamamu Tuhan,
ada ketenangan hati,
biarpun badai menggempur,
dan biduk oleng meniti buih,
kupercaya pada Nahkoda Utamaku.
Bapa,
kasihMu menyegarkan aku,
menguatkan langkahku,
aku juga ingin setia padaMu,
seperti Engkau yang setia menuntun langkahku.
Amin.
Engkau yang paling setia,
dalam setiap langkahku,
dalam setiap pilihanku,
Engkau menopangku.
Engkau sumber kekuatanku,
ketika hariku berurai air mata,
ketika jalanku beronak duri,
Engkaulah pilar yang menegakkanku.
yang membantuku meneruskan langkahku.
Bersamamu Tuhan,
ada ketenangan hati,
biarpun badai menggempur,
dan biduk oleng meniti buih,
kupercaya pada Nahkoda Utamaku.
Bapa,
kasihMu menyegarkan aku,
menguatkan langkahku,
aku juga ingin setia padaMu,
seperti Engkau yang setia menuntun langkahku.
Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)