Sunday, August 03, 2008

Saya kan bukan malaikat...

Suatu hari Mo Sety kirim sms: "Nge, nanti aku misa di blok Q jam 16.30. Besok berangkat, ke Malay dulu baru terus ke Roma"

Dia dipersilahkan oleh Romo Paroki untuk mempersembahkan misa sebelum berangkat studi S3 di Roma.

Bagian menarik dari tiap misa buat saya adalah pada bagian homili. Mungkin karena bagian-bagian lainnya adalah sekedar ritual yang sudah baku, hanya terkadang terjadi perubahan disana sini tergantung siapa Komisi Liturginya.

Dalam kothbahnya, Mo Sety cerita tentang anekdot yang saya masih ingat sampai sekarang.

Suatu ketika di sebuah kapal laut, orang-orang berebut berdesakan ingin melihat pemandangan laut dari atas dek. Termasuk seorang Ibu yang menggendong bayinya. Tiba-tiba karena desakan dari penumpang yang terlalu kuat, bayi itu terjatuh ke laut... Lalu Kapten Kapal mengumumkan bahwa siapa yang berani menolong bayi itu akan diberi hadiah. Tapi ditunggu-tunggu tidak ada yang menceburkan diri, sampai kemudian seorang kakek menceburkan diri ke laut dan menyelamatkan bayi itu. Ketika sampai kembali di atas kapal dan orang-orang memberi selamat pada si Kakek, si Kakek malah bertanya: "Siapa tadi yang dorong-dorong gue sampai tercebur ke laut?"


Artinya... :) dalam kesusahan kita masih bisa menolong orang lain...

Tapi mungkinkah kita berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat jahat kepada kita? Jangankan berbuat baik, kadang kalau sedang merasa susah pun rasanya saya ingin semua orang memperhatikan saya, mengajak bercanda dan bertanya:
"Apakah kamu masih sedih Inge?"

Jadi sungguh sulit ajaran Yesus yang satu ini:

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (Mat 5: 39)

Pada Mas Kris (panggilan saya untuk Yesus Kristus), rasanya saya ingin berkata:

"Kalau ditampar sebelah aja udah sakit masak mesti kasih sebelah lagi, tambah sakit dong... hiks... suilitnyaaa...Kalo bisa saya hanya ingin berbaik hati pada orang baik sama saya aja... lebih gampang, Mas Kris, hehehe"

"Mengapa Mas Kris ingin saya jadi orang baik terus? Kok mintanya susah banget sih... Manusia 'kan ada sisi baik dan jahatnya, Mas Kris ngerti kan. Dan lagi saya kan bukan malaikat... Ga janji ya Mas Kris, tapi akan saya usahakan ya."

Kontributor:
Rediningrum Setyarini (Inge)

1 comment:

  1. Inge, yang komentar malah di multiply

    Menampar pipi kiri dapat terjadi tanpa sengaja. Otomatis karena naik pitam. Tetapi menampar pipi kanan benar-benar harus diniatin. Tidak bisa otomatis karena nafsu. Menampar pipi kanan harus dengan darah dingin dan sungguh-sungguh ingin membalas.
    Maka jangan menampar pipi kanan orang karena itu sulit... bukankah harus pakai back-hand smash ???

    Jangan jadi malaikat karena itu mustahil. Jadilah manusia yang normal normal saja. Jangan pula usaha jadi manusia sempurna. Yang ada juga nanti kecewa karena manusia memang tidak mungkin jadi sempurna/

    dari http://juswan44.multiply.com/

    ReplyDelete