Kita nyanyikan lagi berulang ulang, sampai akhirnya kita lagukan dengan "menyanyi", menyanyi dengan jiwa (penjiwaaan ) seakan lagu tsb merupakan bagian dari kita. Lagu itu menggema dalam jiwa kita.
Sabda Allah yang kerap kita dengar dipertemuan, atau dalam misa sering kita lupakan karena hanya kita dengar, bukan mendengarkannya. Maklum banyak distorsi dalam kehidupan sehari hari yang lebih menarik hati kita atau perlu perhatian serius seperti: mengurus anak-anak, dll. Sabda itu timbul tenggelam dalam hati kita, Sabda tidak mengakar dalam jiwa kita. Kita jarang seperti penyanyi yang berusaha menguasai Sabda, mengulang-ulang sampai Sabda itu menggema dalam jiwa kita, menjadi bagian kita atau menjadi hidup kita sendiri. SabdaNya adalah nyanyian jiwaku (Lukas 11:28)
Bunda Maria disebut berbahagia karena tatapannya hanya tertuju pada kehendak Allah, Allah menjadi tujuan hidupnya. Perkenankan saya mengutip reffrain lirik Soli Deo:
Soli Deo semboyan hidup mulia, hanya untuk Tuhan saja.
Dalam Doa dan karya maupun mencinta
Semua tersembah hanya untuk Tuhan....aaaaaaaaaaaaa aaaaaaa
aaaa(TB voice )mmmpun
(My Comment for your posting August 8, 2008)
Kontributor: Jm Kummala
No comments:
Post a Comment