Wednesday, November 05, 2008

Melayani

“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan” (Flp 2:14-16a)

Kutipan dari renungan harian Romo Sumarya SJ itu menggelitik saya. Sama seperti Martha yang melayani Yesus tapi bersungut kepada Maria yang dianggapnya tidak membantu, seringkali saya juga mungkin kesal hati pada teman-teman yang hanya menunggu pelayanan. Saya lupa bahwa pelayanan itu saya lakukan bukan untuk orang-orang itu tapi untuk Tuhan. Beranikah saya bersungut-sungut kepada Tuhan?

Melayani keluarga merupakan sebuah pilihan yang sudah saya ambil, dan terkadang rasa lelah yang sama dengan pelayanan pada organisasi terasa. Mengapa pelayanan ini terasa satu arah? Saya lagi-lagi lupa bahwa pelayanan itu untuk Tuhan. Beranikah saya minta upah kepadaNya yang telah memberikan kehidupan ini?

Seorang ibu yang sudah sepuh menasihati saya, "Menjadi ibu itu sama dengan meninggalkan keinginan pribadi. Membuang jauh-jauh ego dan menggantikannya dengan pelayanan yang tidak terbatas. Dari semula melayani anak, lalu kemudian melayani anak dan cucu." Rasanya memang benar kita harus berani meninggalkan diri kita sendiri, melupakan keinginan kita sendiri, dan fokus kepada pelayanan itu sendiri. Hanya terkadang saya bertanya apakah pelayanan ini bukan cara saya melarikan diri dari rutinitas keluarga? Ataukah saya harus fokus hanya kepada keluarga? Mencari discernment di dalam hatiku, mencari Tuhan dalam pelayananku kepada keluarga dan kepada masyarakat. Tetapi saya bahagia karena sekarang Ia tidak lagi selalu diam, terkadang Ia menyentil, terkadang Ia memberi hadiah, terkadang Ia diam...membuatku sibuk menebak makna diamNya.

Tuhan,
Berilah Roh KudusMu sebagai penuntunku
Agar kumampu jalani jalanMu
dan daku kuat ikut memikul salibMu
Semoga tiada lagi gerutu dan sungut-sungut
Tapi ketulusan belaka yang berkobar di hati...
Amin.

No comments:

Post a Comment