Kisah Bartimeus pada Injil Markus 10: 46 -52 tentang orang buta yang disembuhkan Yesus sangat menarik perhatianku. Ayat terakhir sangat mengena di hatiku. “Pergilah, imanmu sudah menyembuhkanmu!” Sebagai orang buta tentunya banyak hal yang sangat didambakan oleh Bartimeus, banyak keinginan yang tidak mungkin terlaksana karena kondisinya yang buta. Setelah disembuhkan dan disuruh pergi, Bartimeus tidak pergi mengejar impiannya melainkan terus ikut bersama Yesus.
Saya membayangkan diri saya dalam keterikatan yang menyesakkan, hal pertama yang ingin dicapai adalah melepaskan diri dari keterikatan itu. Keluar dari kungkungan penyakit maupun derita hidup menjadi tujuan utama permohonan penyembuhan. Setelah sembuh dan berterima kasih, seringkali yang tertuju pertama-tama adalah mengisi kegembiraan dengan hal-hal yang sudah lama diimpikan. Betapa jarang saya ingat untuk tetap duduk diam mendengarkan Tuhan, apalagi untuk tetap bermati raga mengikuti jalan salibNya.
Terkadang mengikut Yesus kita terjemahkan sebagai mendapatkan kebahagiaan dan kesembuhan semata. Meminta menjadi ciri utama percakapan kita dengan Dia. Tatkala suasana sedang baik dan senang keberadaanNya terlupakan. Kesenangan hidup terkadang membutakan kita pada kehadiranNya, membuat kita buta terhadap hukum-hukumNya, membuat kita buta terhadap permasalahan sesama kita manusia.
Tuhan, Dikau menyembuhkan daku dari sakitku…
Mengobarkan semangat untuk terus berjuang berjalan bersamaMu…
Jangan sampai kebahagiaanku menyilaukan daku…
Dan terlupa untuk ikut terus berjalan denganMu.
Roh Kudus, dampingilah kami yang lemah ini…
Agar senantiasa merasakan kehadiran Tuhan,
Dan memiliki cukup iman untuk disembuhkan…
Amin.
No comments:
Post a Comment