Thursday, March 22, 2007

Kesabaran dan Kepercayaan Dalam Pencobaan

Kemarin saya tidak mengikuti sesi meditasi, tapi pagi ini ketika membuka Kitab Suci saya menemukan kitab Deuterokanonika, yaitu kitab Yesus Bin Sirakh. Ternyata kitab ini sungguh indah dan penuh dengan ajaran kebijaksanaan. Hari ini blog Journey to His words akan mulai berbahasa Indonesia karena saya ingin membuka blog ini untuk anak UKKT. Mungkin akan ada saat tertentu dimana saya menulis dalam bahasa Inggris lagi.

Sirakh 1:1 Segala kebijaksanaan dari Tuhan asalnya, dan ada padaNya selama-lamanya.

Sirakh 1:13 Orang yang takut akan Tuhan akhirnya mendapat sejahtera, dan pada hari ajalnya dipuji.

Sirakh 1: 23 Orang yang sabar bertahan sampai pada waktu yang tepat, kemudian akan terbit sukacita baginya. (Secara keseluruhan berbicara tentang kesabaran dan kejujuran)

Sirakh 2 Kesabaran dan kepercayaan dalam pencobaan

Sirakh 2: 4-6 Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji di dalam api, tetapi orang yang kepadanya Tuhan berkenan dalam kancah penghinaan. Percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepadaNya.

Permenungan minggu ini: Seorang pewarta di lingkungan saya kemarin ditinggalkan oleh sang ayah kembali pada Sang Pencipta pada hari Nyepi. Pada saat mencari pastur ataupun dokter untuk melihat atau menemani kepergian sang ayah ternyata sangat sulit untuk kondisi hari libur (serta waktu yang mendesak). Beliau sempat bertemu dengan pastur yang ada di paroki, tapi karena sudah berjanji akan dijemput orang pastur tadi tidak bersedia meluangkan waktu menemani ibu pewarta ini. Mungkin sang pastur tidak terlalu mengenal ibu ini, tapi menurut saya pada saat ini pastur dituntut untuk mampu bersikap fleksibel agar bisa mendampingi orang yang sedang menghadapi kematian.

Saya bisa merasakan kegetiran yang mungkin dirasakan ibu pewarta tersebut, selama ini dia mencoba berkarya untuk Tuhan dan melayani sesama, tetapi tatkala dia sendiri membutuhkan pelayanan ternyata yang ada adalah penangguhan (tidak ditolak, hanya dijanjikan malam...tapi ternyata malaikat maut tidak mau menunggu sang pastur sampai malam). Mungkin inilah bentuk pencobaan terhadap iman pelayanan ibu tadi. Godaan agar dia tergoyahkan dalam melayani. Ada orang-orang yang berpindah agama karena masalah dengan pasturnya. Seharusnya kita ingat bahwa pastur itu manusia, hanya Tuhan sumber kebijaksanaan. Karena itu kita perlu lebih banyak berdoa bagi para pastur dan suster agar mereka senantiasa bernaung dibawah Sang Sumber Yang Kekal.

Saya juga teringat pada cerita ibu saya, pada waktu kakeknya akan meninggal mereka juga memanggil pastur (walaupun sang kakek bukan Katolik). Sang Pastur bertanya apakah orang-orang sudah menangis atau belum (mungkin pertanda bahwa orang yang sakit ini sudah gawat atau belum). Kalau belum dia masih mau menyelesaikan tugas lainnya dulu. Saya tidak begitu ingat bagaimana akhirnya sang pastur bergegas datang, tetapi untunglah karena ternyata sang kakek membuat sebuah pernyataan mengejutkan bahwa sebenarnya dia pernah dibaptis di Cina dan selama bertahun-tahun telah melupakan gereja. Karya Tuhan sungguh luar biasa, karena anak-anaknya tidak ada yang Katolik tetapi cucu-cucu sang kakek ada yang belajar agama Katolik. Sang cucu ini yang membawa pastur, tanpa pernah mengetahui kebenaran yang hanya disimpan di hati sang kakek selama puluhan tahun. Kedatangan sang pastur tidak saja menghangatkan hati orang yang ditinggalkan itu, tapi juga sudah membawa pulang seekor domba yang hilang!

Allah Bapa yang mahabaik, terima kasih atas penerangan yang telah Engkau berikan hari ini. Berkatilah kami senantiasa dengan kebijaksanaanMu agar kami mampu memilih kebenaran di dalam setiap pilihan-pilihan hidup yang senantiasa harus kami hadapi. Berilah kami sinar kebijaksanaan yang dapat menerangi jalan dan memimpin kami untuk keluar dari kesulitan dan pergumulan hidup kami sehari-hari. Amin.

No comments:

Post a Comment