Thursday, March 14, 2013

Habemus Papam

Paus yang baru sudah terpilih! Paus yang akan menggantikan Paus Benediktus XVI ini memilih nama Fransiskus I. Semoga dalam perjalanannya beliau senantiasa dikuatkan. Nilai-nilai yang ingin disampaikannya  melalui nama Fransiskus ini sangat penting dalam pergerakan zaman yang semakin cepat. Kehidupan di era internet ini semakin cepat bergerak meninggalkan sifat rendah hati dan sederhana. Saya belajar banyak dari sosial media dan kehidupan blogger. Untuk bisa tampil di dunia maya, membuat orang harus belajar mempromosikan diri sendiri. Pergerakan ini terkadang bisa menyeret menjauh dari tujuan awal untuk berpihak pada orang miskin dan terpinggirkan.

Dalam setiap pelantikan pemimpin baru, saya melihat bagaimana para pemimpin ini menjadi aus tergerus masalah-masalah yang setiap hari harus dihadapinya. Pemimpin yang idealis terkadang teriris idealismenya dan terpaksa ikut ke dalam arus kehidupan yang membuatnya menjauh dari orang-orang yang semula menjadi konstituennya.

Paus, merupakan pemimpin yang sedikit berbeda. Orang Katolik percaya bahwa Tuhan ikut ambil bagian dalam pencapaian kata sepakat dalam konklaf. Umat Katolik di seluruh dunia berdoa agar pilihan para kardinal merupakan hasil yang dicapai dengan bantuan Roh Kudus.

Walaupun Paus Fransiskus I tidak lagi muda, setidaknya tugas terberatnya adalah menjalin komunikasi dengan kaum muda gereja. Saya masih ingat ketika Paus Yohanes Paulus II baru terpilih, saya begitu antusias untuk membaca tulisan-tulisannya yang ditujukan kepada kaum muda. Tetapi kaum muda saat ini sudah jauh berbeda dengan generasi angkatan saya. Kaum muda yang tergerus arus globalisasi ini, terkadang tidak lagi memiliki benteng pertahanan yang kuat untuk membendung arus yang tidak sesuai dengan prinsip dasar agama Katolik. Kaum muda urban, yang dibesarkan oleh orang tua sibuk karena tuntutan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, dan seringkali tidak sempat mendapatkan akar yang mendalam. Bahkan bagi saya sendiri yang bergiat di dalam pembinaan anak-anak dan remaja, untuk menjamin pertumbuhan nilai Katolik yang ada pada anak-anak saya sendiri, mungkin tidak bisa saya berikan. Kondisi saat ini membuat mereka lebih kritis dan lebih mandiri dalam membuat pilihan-pilihan kehidupan. Satu-satunya bekal yang mampu kami, orangtua, berikan adalah pengertian mendasar. Selebihnya tidak bisa dipaksakan. Kalau mereka merasa bosan dengan liturgi yang menurut mereka monoton, tidak ada lain yang bisa kami lakukan selain memperkenalkan maknanya secara lebih mendalam. Tapi, pada akhirnya mereka sendiri yang membuat keputusan dalam mengembangkan iman Katolik mereka.

Saya juga masih tidak melupakan rasa kasihan saya melihat Paus Yohanes Paulus II gemetar ketika memberikan berkat Urbi et Orbi (to the city and to the world). Betapa Tuhan menggunakan beliau hingga ke ujung jalan salibnya. Semoga Tuhan senantiasa membimbing Paus Fransiskus I dalam perjalanan pelayanannya.

Bapa,
kuatkan hamba-hambaMu
supaya mereka setia dalam kaul sucinya,
dan mampu membimbing kami dalam perjalanan kami,
Terutama berkatilah Bapa Suci Paus Fransiskus I
agar beliau diberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk
menjadi batu karang Gereja,
dan memimpin kami menuju terangMu yang abadi.
Amin.




No comments:

Post a Comment