Saturday, April 07, 2007

Mari Berjalan BersamaKu!

Pagi hari merekah,
Burung-burung berkicau riang menyanyikan lagu kebangkitan,
Embun pagi menyelimutiku menyapa selamat datang manusia baru,
Semilir angin pagi membelai pipi menyelamati kebebasanku.
Lihat batu kubur terguling,
TubuhNya entah kemana menghilang,
Tangisku mencari yang kasat mata,
Tanganku menarik orang-orang untuk mencariNya.

Perempuan, mengapa engkau menangis?
Tidakkah kau dengar kicau riang burung-burung itu?
Tidakkah kau rasakan dekapan menyejukkan sang embun pagi?
Tidak cukupkah belaian angin pagi untuk menyadarkanmu?
Sang Penyelamat sudah menang!
Maut sudah dikalahkanNya!
Dikau dan dunia sudah tertebus dari gelimang dosa.
Dia sudah membuka pintu ke surga!

Rabuni,
Dikau sudah mengalahkan kelam dosa,
Tubuh dan darahMu sudah menjadi tumbal penebusan kami,
Tapi mengapa dunia masih penuh dengan tikai dan peperangan?
Mengapa negaraku masih penuh dengan bencana dan kemiskinan?
Mengapa agama menjadi pemecah belah di antara kami?
Mengapa jurang-jurang perbedaan semakin menajam dan menebar bisa?
Mengapa hati manusia semakin membeku dingin?

Anakku,
Aku menjalani jalan penderitaan untuk menebus kalian semua,
Tapi kalian tidak terbebas dari kewajiban untuk ikut berjalan ke Golgota,
Sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu,
Aku akan pergi kepada AllahKu dan Allahmu,
Penebusan kalian kekal adanya, jembatan ke surga sudah Kuturunkan.
Tapi jalan kesana berliku dan berbatu,
Pegang tanganKu erat-erat agar tidak hilang dan terjatuh!

No comments:

Post a Comment