Selasa, 3 April 2007
Yohanes 13:21 “Aku berkata kepadamu, sesunguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan aku”
(ayat 27, sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “ Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlah segera.”)
Begitulah mungkin, jika jiwa kita kosong atau iman kita lemah maka iblis mudah memenangkan kendali dalam diri kita. Malam harinya sempat menonton film (mungkin rekayasa) mengenai kisah yang mirip Mercy (mati bersama ke 4 anaknya), ya iblis membutakan matanya dengan segala beban bertubi-tubi yang diterimanya. Pada saat beban tidak sanggup dipikul lagi, seharusnya dia ingat untuk lari kepada Yesus yang sudah memikul begitu banyak beban supaya Yesus menjadi seperti Simon dari Kirene membantunya mengangkat salib itu. Sebenarnya salib kita tidak pernah kita pikul sendirian, selalu ada Yesus di depan kita memanggul bagian yang terberat.
Kembali ke refleksi hari selasa ini, apakah saya pernah menjadi Yudas yang mengkhianati Tuhannya? Saat kemarahan menguasai saya, saya mungkin mengkhianati Tuhan. Saat kesombongan menguasai saya, saya juga mengkhianati Tuhan. Saat keserakahan memenuhi hati saya tidak tersisa tempat untuk Tuhan. Saat cinta diri menguasai pikiranku, lupa aku akan doa dan meditasi. Saat ketidak sabaran mengikat aku, janji Tuhan terasa palsu.
Tuhan, yang terberat saat ini adalah menguasai kemarahanku.
Mengisi kehidupan dengan sikap sabar dan tawakal.
Mengampuni orang yang bersalah kepadaku.
Bersabar terhadap kenakalan anak-anakku.
Bersabar terhadap kekurangan dan ketidak-mampuan orang lain.
Tuhan, aku senantiasa merasa menjadi seperti Yudas.
Yang melupakan iman dan mengkhianatiMu.
Yang menginginkan mujizat disaat tugasMu berbeda.
Yang terhasut imam-imam agung yang terpandang.
Yang tersilau oleh harta berkilau.
Tuhan, aku tahu beratnya salibMu.
Beratnya berjalan diantara orang banyak yang kemarin mengelukanMu,
dengan salib berat dan mahkota duri lambang penghinaan.
Tiada terperi malunya, terasa berat lebih menekan.
Bantu daku ya Tuhan, kuatkan hati dan langkahku dalam memikul salib kecilku.
Tuhan, aku bersyukur Dikau memiliki Simon dari Kirene dan Veronica.
Betapa sering aku bisa menjadi seperti mereka terhadap duka derita sesama
Betapa sering aku mengabaikan hadirMu di dalam sesamaku manusia.
Tuhan, bantu aku tuk selalu ingat akan hadirMu bersamaku
Dalam membantu memanggul salibku dan dalam wajah derita sesamaku.
Terima kasih Tuhan atas semua berkat dan kasih sayangMu
Ampuni aku orang berdosa
Karena tlah kukhianati cintaMu
Karena tlah kutinggalkan diriMu sendiri
Aku ingin terus jadi sahabatMu ya Tuhan. Amin.
No comments:
Post a Comment