Renungan dari Yohanes 16:16-33
Seorang perempuan berdukacita pada saat dia melahirkan anaknya, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Sungguh benar, bahwa penderitaan yang terasa selama hamil dan melahirkan menjadi tidak bernilai dengan karunia mungil yang selalu menjadi perwujudan karunia dan keajaiban Allah. Sembilan bulan bersama di dalam lindungan rahim dan keluar melalui lubang yang tidak pernah tampak bisa dilalui sebuah kepala dengan diameter kepala bayi normal, sebuah keajaiban besar dari Yang Kuasa. Menyaksikan mereka bertumbuh setiap hari, berkembang dan menyerap kecerdasan dari hidupnya sehari-hari, sekali lagi hanya kuasa dan kebesaran Allah yang nampak.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu…Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Dalam Markus 14:36 ada perkataanNya: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi janganlah apa yangAku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” Seringkali dalam meminta kepada Bapa, kita hanya mengingat janji Yesus untuk memenuhi sukacita kita, melupakan kehendak dan waktu Allah. Via Dolorosa menunjukkan jalan penderitaan yang harus dilalui Yesus untuk menjadi Via Salutis. Dialah Jalan Keselamatan yang membuka hubungan antara kita manusia dengan Bapa di surga.
…kamu akan meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
Dalam kesendirian, dalam keputus-asaan, kembalilah menangis kepada Allah, sebab Dia senantiasa bersama putra-putriNya, bahkan bagi sang anak yang hilang!
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.
Yesus menjalani jalan kesengsaraan untuk menaklukkan penderitaan kekal, dengan melalui Via Dolorosa Dia membukakan pintu kehidupan kekal bagi kita anak-anakNya. Penderitaan mungkin memang identik dengan kehidupan di dunia ini, tapi janjiNya untuk memberikan sukacita dengan memintanya kepada Bapa perlu kita ingat. Hal yang terasa mustahil akan terwujud, dalam kesedihan yang amat mendalam rasa bahagia yang dicurahkanNya sungguh terasa menyejukkan. Suatu kemustahilan di mata manusia untuk merasa bahagia dalam kondisi yang tetap sama, tetapi kehadiranNya dalam hatimu akan memberikan gelombang kebahagiaan yang tak terperi dan tak terlukis dengan kata-kata!
Allah Bapa yang Maha Baik,
Dalam nama putraMu yang telah menjalani penderitaan, penghinaan, dan siksaan dalam melengkapi jalan penebusanNya,
Hamba ingin memohon kekuatan untuk bisa terus berjalan dalam bimbingan kasihMu.
Hamba ingin memohon diberi ingatan panjang untuk mengingat kasih, karunia, dan keajaiban yang tlah Dikau berikan.
Hamba ingin memohon kerendahan hati untuk terus menerus bergantung kepadaMu
Hamba ingin memohon kesabaran untuk menunggu saat yang Dikau tetapkan.
Diatas semuanya, hamba ingin memohon kemampuan untuk senantiasa bersyukur padaMu.
Dalam kasihMu, takkan hilang jalanku.
Dalam genggamanMu, takkan terasa sepi sendiri.
Dalam naunganMu, keteduhan dan kasih memenuhi jiwaku
Di dalam Dikau daku bersuka cita.
Amin.
No comments:
Post a Comment